Ads Top

Huey Tzompantli, Menara Tengkorak Manusia Peninggalan Suku Aztec


Huey Tzompantli menjadi salah satu peninggalan Suku Aztec yang menarik sekaligus menakutkan. Bertempat di Meksiko, Huey Tzompantli dibangun dari tengkorak manusia.

Situs bersejarah ini ditemukan pertama kali pada tahun 2015 lalu. Kemudian pada tahun 2020, dilansir dari Artnet News para ahli temuan baru berupa 119 tengkorak. Diketahui sebelumnya tengkorak berjumlah 484 sehingga total ada 603 tengkorak yang ditumpuk di atas satu sama lain dan direkatkan.

Menara ini diyakini sebagai salah satu dari tujuh struktur serupa yang pernah berdiri di ibu kota Aztec, Tenochtitlán (kini Mexico City). Menara tengkorak disebutkan dalam catatan kontemporer tenatng penangkapan kota oleh Hernan Cortes tahun 1521 dan diruntuhkan oleh conquistador atau penakluk/kolonis Spanyol di benua Amerika tidak lama berselang.

Para arkeolog telah lama mengetahui bahwa orang-orang Mesoamerika memajang kepala prajurit yang ditangkap di rak tengkorak atau tzompantli dalam bahasa Nahuatl. Namun, dari penemuan di tahun 2020 itu ada tengkorak wanita dan tiga orang anak, diidentifikasi dari gigi mereka yang belum dewasa.

Rodrigo Bolanos, seorang antropolog biologi yang bekerja di situs tersebut kepada Reuters pernah mengatakan bahwa ia dan rekan-rekan menduga hanya ada ada laki-laki. Tidak terpikir kalau perempuan dan anak-anak akan berperang.

“Sesuatu yang tidak kami miliki catatannya terjadi, dan ini benar-benar baru, yang pertama di Huey Tzompantli,” ujar Rodrigo Bolanos, kala itu.

Penggalian dilakukan oleh Program Arkeologi Kota (The Urban Archeology Program) di Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH). Temuan baru didapat di dekat Katedral Metropolitan, Mexico City yang dibangun di atas reruntuhan pusat keagamaan Aztec, Templo Mayor, abad ke-14 dan 15. Sebagai informasi, Templo Mayor merupakan pusat keagamaan yang didedikasikan untuk dewa perang, Huitzilopochtli dan dewa hujan, Tlaloc.

Melansir Smithsonian Magazine, arkeolog Barrera Rodriguez dalam pernyataannya mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat menentukan berapa banyak tengkorak milik pejuang. Mungkin beberapa adalah tawanan yang ditakdirkan untuk upacara pengorbanan.

“Kita tahu bahwa mereka semua disakralkan, mereka  menjadi hadiah untuk para dewa atau bahkan personifikasi dari para dewa itu sendiri,” ujar Barrera Rodriguez.

Lebih lanjut, Atlantic pada tahun 2017 melaporkan bahwa orang-orang Aztec memajang tengkorak korban di rak yang lebih kecil di sekitar Tenochtitlán sebelum memindahkannya ke struktur Huey Tzompantli yang lebih besar. Direkatkan dengan kapur, tengkorak-tengkorak itu disusun menjadi lingkaran besar yang meninggi dan melebar.

Menara tengkorak ini mungkin terlihat mengerikan di zaman modern. Namun, INAH mencatat orang-orang Mesoamerika memandang ritual pengorbanan ritual sebagai sarana untuk menjaga para dewa tetap hidup. Tidak hanya itu, ritual juga mencegah kehancuran alam semesta. Visi inilah yang tidak dapat dipahami oleh sistem kepercayaan modern, menjadikan Huey Tzompantli sebagai bangunan kehidupan daripada kematian.

Para arkeolog mengatakan menara yang memiliki diameter sekitar 4,9 meter. Dibangun dalam tiga tahap, kemungkinan berasal dari zaman pemerintahan Tlatoani Ahuízotl, antara 1486 dan 1502.

Ahuízotl merupakan raja kedelapan Aztec. Dia memimpin kekaisaran di bagian-bagian yang ditaklukkan misalnya Guatemala modern, serta daerah di sepanjang Teluk Meksiko. Selama masa pemerintahannya, wilayah Aztec mencapai ukuran terbesarnya.

Tenochtitlán juga tumbuh secara signifikan. Ahuízotl membangun kuil besar Malinalco, menambahkan saluran air baru untuk melayani kota dan melembagakan birokrasi yang kuat. Catatan menggambarkan pengorbanan sebanyak 20.000 tawanan perang selama penahbisan kuil baru pada 1487, meskipun jumlah itu masih diperdebatkan.

No comments:

Powered by Blogger.