Ads Top

Spesies Baru Laba-laba Merak 'Nemo', Punya Gaya Unik Saat Masa Kawin


Spesies baru laba-laba merak yang menggemaskan dinamai menurut karakter ikan badut Pixar, Nemo berkat wajahnya yang berwarna oranye cerah dengan garis-garis putih di atasnya.

Spesies baru ini yang diberi nama ilmiah Maratus nemo, hanya seukuran sebutir beras memiliki panjang lebih dari 4 mm, ditemukan oleh Sheryl Holliday, ilmuwan warga di Australia Selatan dan petugas lapangan ekologi untuk Nature Glenelg Trust.

Garis-garis oranye dan putihnya yang berwarna-warni, menurut para ilmuwan digunakan untuk menarik pasangan selama kawin. Laba-laba merak termasuk dalam genus Maratus, yang menjadi terkenal dalam dekade terakhir karena memiliki warna-warna paling cerah di bumi. 

Hal ini seperti dijelaskan dalam studi baru yang diterbitkan di Evolutionary Systematics, yang ditulis oleh Joseph Schubert, penggila laba-laba Australia.

"Maratus nemo memiliki wajah oranye yang sangat cerah dengan garis-garis putih di atasnya. Terlihat seperti ikan badut, jadi saya pikir Nemo akan menjadi nama yang sangat cocok untuk itu," kata Schubert, seorang arachnologist dari Museum Victoria seperti dikutip Daily Mail.

Anehnya, Maratus nemo ditemukan di kompleks lahan basah sementara di vegetasi berawa di perairan dangkal. Tidak ada spesies Maratus lain yang diketahui menempati habitat seperti itu.

Seperti namanya 'merak' mereka juga dikenal karena melakukan pertunjukan dengan harapan menemukan pasangan. Seperti pada masa kawin Maratus nemo, sang jantan mengangkat satu kaki, perlahan-lahan mengayunkannya dalam posisi tertekuk sebagian.

Saat sang betina mendekat, sang jantan mengangkat dan lebih cepat mengayunkan kedua kakinya. Spesies ini tampaknya cukup tersebar luas. "Saya telah melihat sekitar 40 individu di tiga lokasi berbeda. Saya yakin akan ada lebih banyak lagi di tenggara Australia Selatan dan di Victoria barat juga," terang Holliday.

Holliday mengumpulkan lima spesimen nemo Maratus. Empat jantan dan satu betina dari Gunung McIntyre dan Nangwarry, Australia Selatan, pada November 2020. Dia tahu laba-laba ini adalah sesuatu yang berbeda dari saat dia menemukannya. Namun kala itu, Holliday tak dapat mengidentifikasi laba-laba sebagai spesies tertentu.

Maratus nemo memiliki punggung polos tetapi wajahnya yang merah jingga adalah yang menonjol dan saya belum pernah melihat seperti itu sebelumnya, jadi saya tahu itu pasti yang baru," katanya.

Holliday memposting foto ke halaman apresiasi laba-laba merak di Australian Jumping Spiders dengan harapan seseorang dapat mengidentifikasi mereka dan foto-foto itu menarik perhatian Schubert.

“Saya menemukan mereka dan berpikir, 'Oh, wow sepertinya itu spesies baru' jadi saya menghubunginya dan dia akhirnya mengirimi saya beberapa spesimen,' kata Schubert.

“Saya mendapatkan spesimen di pos dan kemudian mengambil banyak foto mereka saat mereka masih hidup. Selain itu saya juga mengawetkannya dalam etanol dan membawanya kembali ke lab untuk mempelajari fitur yang membuat mereka berbeda dari laba-laba lainnya,” tambahnya.


Sebagai informasi, umumnya perilaku laba-laba akan berbeda antara setiap spesies meskipun menggunakan karakteristik lain seperti pola jantan untuk menentukan spesies yang berbeda satu sama lain.

Sepuluh tahun lalu, tepatnya 2011, setidaknya hanya ada 15 spesies laba-laba merak, namun kini naik menjadi 92. "Saya telah mendeskripsikan 13 spesies laba-laba merak dan lima spesies sepupu mereka Jotus, yang merupakan genus lain dari laba-laba pelompat," terang Schubert.

Tujuh dari laba-laba merak baru itu datang pada tahun 2020 saja. Tahun lalu, Schubert melaporkan penemuan laba-laba merak yang menyerupai lukisan 'Starry Night' karya Vincent van Gogh yang terkenal, di Taman Nasional Little Desert, Victoria.

No comments:

Powered by Blogger.