Ads Top

Dihantam Meteorit: Inilah Kisah Nyata 'Keberuntungan' Ann Hodges


Pada tanggal 15 Februari 2013, sebuah ledakan dahsyat dirasakan oleh banyak orang di Rusia sekitar pukul 09.20 waktu Yekateriburg. Sebelumnya mereka melihat adanya bola api besar datang dengan kecepatan tinggi dari langit.

Meteor ini menerobos atmosfer dan meledak di atas kota Chelyabinsk. Menurut berbagai catata, setidaknya hampir 2.000 orang dilaporkan terluka akibat peristiwa ini. Sejumlah bangunan rusak dan melukai penghuni.

Kejadian seperti ini sebenarnya bukanlah kali pertama batuan angkasa berhasil memasuki Bumi. Sebuah kejadian yang kemudian menjadi kisah nyata besar dialami oleh Ann Hodges. Satu-satunya orang yang tercatat dalam sejarah sebagai orang yang pernah dihantam oleh meteorit.

Pada suatu siang yang cerah di Sylacauga, Alabama, tahun 1954, Ann tengah tidur siang di pondoknya, berselubung selimut. Tanpa diduga, sebongkah batu hitam seukuran bola kasti menjebol atap, memantul di radio dan menghantam pinggulnya hingga menyisakan bekas luka yang menyerupai gambar nanas.

Apa yang dialami oleh Ann adalah sebuah peristiwa yang sangat jarang, karena sebagian besar meteorit biasanya jatuh di lautan atau menghantam tempat-tempat terpencil nan luas di Bumi, demikian menurut Michael Reynolds, astronom Florida State College.

“Pikirkan berapa banyak orang yang hidup sepanjang sejarah manusia. Anda memiliki kesempatan lebih besar terhantam tornado, petir dan badai dalam waktu bersamaan,” kata Reynolds.

Batu antariksa

Sebelum meteorit menghantam rumah Ann, orang-orang di Sylacauga dan Alabama Timur melaporkan bahwa mereka melihat cahaya kemerahan terang seperti lilin Romawi yang meninggalkan jejak asap. Sebagian orang lainnya melihat bola api, seperti busur las raksasa, disertai dengan ledakan luar biasa dan awan cokelat.

Laporan tersebut dimuat dalam publikasi website “The Day the Meteorite Fell in Sylacauga”, yang diproduksi oleh Alabama Museum of Natural History pada 2010.
Publikasi museum juga menyebutkan bahwa ahli geologi pemerintah yang bekerja di sebuah tambang di wilayah tersebut dipanggil ke lokasi kejadian dan menyatakan bahwa benda tersebut benar merupakan meteorit.

Namun tak semua orang di kota tersebut yakin akan kebenaran kejadian ini. Banyak orang juga berpikir bahwa benda itu adalah serpihan pesawat yang mengalami kecelakaan di udara.

Karena keramaian yang terjadi di rumah Hodges, sang suami, Eugene Hodges pun seketika meninggalkan kantornya dan bergegas pulang. Sesampainya di rumah, Eugene pun meminta orang-orang yang berkumpul ini untuk menjauh.

Ann begitu kewalahan menghadapi kerumunan orang ketika ia dibawa ke rumah sakit. Dengan paranoia Perang Dingin yang sedang tinggi, kepala kepolisian Sylacauga menyita batu hitam tersebut dan memberikannya kepada Angkatan Udara.


Setelah Angkatan Udara mengonfirmasi bahwa benda tersebut adalah meteorit, sebuah pertanyaan pun muncul ke permukaan. Batuan angkasa ini akan diapakan? Masyarakat pun kemudian mengusulkan agar batu ini dikembalikan kepada Ann yang juga menyetujuinya.

“Saya merasa seperti meteorit ini milik saya. Saya pikir Tuhan memberikannya kepada saya. Lagi pula, batu ini menghantam saya!” ujar Ann, seperti yang diberitakan oleh Museum.

Warga negara sederhana

Ketika meteorit itu diserahkan pada Ann, muncul sebuah masalah. Ann dan Eugene adalah pasangan yang menyewa rumah termpat kejadian tadi, sementara itu pemilik rumah mereka, janda bernama Birdie Guy, menginginkan meteorit itu untuk dirinya.

Guy menyewa pengacara dan menggugat. Ia mengklaim batu itu sebagai miliknya karena telah jatuh di atas propertinya. Hukum berada dipihaknya, namun tidak demikian dengan opini publik.

Guy akhirnya mencabut gugatannya di pengadilan. Ia menyerah atas klaimnya dan menerima uang sebesar 500 dolar AS sebagai pertukaran untuk meteorit itu.

Eugene yakin bahwa batu itu akan memberi keberuntungan pada mereka. Namun ketika hal tersebut tak kunjung terjadi, mereka menyumbangkan batu meteorit itu ke Natural History Museum pada tahun 1956. Hingga kini, batu antariksa tersebut masih dipajang di sana.

Ann kemudian menderita gangguan saraf, dan pada 1964, ia dan Eugene berpisah. Pada tahun 1972, Ann meninggal dunia dalam usia 52 tahun di rumah perawatan Sylacaugan akibat menderita gagal ginjal.

Eugene menuduh metorit dan hiruk pikuk yang kemudian mengikuti, sebagai penyebab terenggutnya nyawa Ann. Seperti dikutip dari pemberitaan museum, ia mengatakan, “Dia (Ann) tak pernah benar-benar pulih.”

“Ann bukan orang yang mencari pusat perhatian. Ann Hodges hanyalah warga negara yang sederhana, dan saya benar-benar berpikir, semua perhatian ini yang menyebabkan kejatuhannya,” ungkap direktur museum, Randy Mecredy 

No comments:

Powered by Blogger.